BIMA//MEDIATNI-POLRI-ID//, Sosok Kapten Infantri Muhammad Guntur, S.H., M.H., prajurit TNI-AD dari satuan elite Komando Pasukan Khusus (Kopassus) sekaligus anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Regu A pengawal Presiden H. Prabowo Subianto, tengah menjadi perbincangan hangat di berbagai media massa dan platform digital. Pria kelahiran Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), ini menuai banjir pujian, apresiasi, dan dukungan luas dari berbagai kalangan, bahkan dari tokoh nasional, yang menilai dirinya layak maju sebagai calon Bupati Bima.

Bagi yang mengenal dekat, M. Guntur dikenal sebagai pribadi ramah, rendah hati, dan berdedikasi tinggi dalam menjalankan tugas negara. Rekam jejaknya yang teruji, profesional, dan amanah selama mengabdi, baik di medan tugas maupun dalam kehidupan sosial, membuatnya disebut sebagai “Anak Kebanggaan Bima” oleh masyarakat setempat.

Ketua Umum Suara Rakyat Merdeka (SRM), Tatang Priatna, mengungkapkan bahwa jika M. Guntur maju menjadi Bupati Bima, hal itu merupakan pilihan yang tepat.

“Beliau akan mengerjakan pembangunan Bima dari hati yang terdalam. Kepeduliannya kepada tanah kelahiran sudah terbukti dan dirasakan masyarakat. Tidak heran jika beliau layak diusulkan untuk maju Pilkada Bima,” ujar Tatang, Selasa (12/8/2025).

Senada, Fachruduin Bandarin, Pimpinan Presidium Indonesia Maju, menilai Bima membutuhkan pemimpin berlatar militer yang tegas, visioner, dan disiplin.

“Beliau dari Kopassus, pasukan ksatria. Jika jadi bupati, Bima akan lebih berkembang. Saya dukung beliau meskipun bukan warga Bima, karena kita semua satu NKRI,” tegasnya.

Dukungan juga datang dari aktivis nasional Raja Agung Nusantara, Ketua Umum GMPRI, yang mendorong warga Bima membentuk simpul relawan dan mengumpulkan KTP untuk memuluskan langkah Guntur, baik melalui jalur independen maupun partai politik.

“Kalau partai meminang beliau, elektabilitas partai di Bima pasti naik,” ujarnya.

Mohamad Fitrah, Ketua Dewan Pembina Yayasan Keluarga Besar Pejuang 45 (YKBP-45), memuji kemampuan dan pengabdian Guntur.

“Mengamankan Presiden jauh lebih berat daripada memimpin kabupaten. Beliau memiliki dedikasi, pengalaman, dan kemampuan memimpin daerah berkembang seperti Bima,” katanya.

Apresiasi serupa datang dari Tuan Guru DR. Nujumuddin, pakar lingkungan hidup asal Lombok Tengah, yang menilai Guntur memahami betul kultur sosial Bima.

“Beliau tahu dari mana harus memulai dan apa yang dibutuhkan untuk memajukan Bima. Panggilan hatinya untuk membangun tanah kelahiran tidak diragukan lagi,” ujarnya.

Dengan dukungan yang terus mengalir dari tokoh nasional, aktivis, hingga masyarakat akar rumput, peluang Kapten Infantri Muhammad Guntur untuk maju sebagai calon Bupati Bima kian terbuka lebar. Sosoknya yang disiplin, visioner, dan memiliki kepedulian mendalam pada daerah membuat banyak pihak optimistis, jika terpilih kelak, ia mampu membawa Bima menuju kemajuan yang lebih pesat.(*)